- malas malasan siang tapaki hari
burung manyar nampak resah menatap matahari
“panasmu menggila mendera tanpa ampun” katanya pada siang
matanya nampak sayu..
aku benar benar merindukan pagi yang murni
dengan embunnya dewi paginya,,
kabut kabut tipisnya juga..
tengoklah wajah itu..semua palsu..
ini memang dunia palsu,semua menunggu mati..
semua di curi keinginan
ia mencuri mimpi,ia mencuri tanya yang belum terjawab
lalu ia tenggelamkan dalam getah dosa
aku lelah sangat lelah”.bisiknya lirih
Tuhan turunkan saja badai apimu..
hempaskan semua..semuanya
ratakan dengan tanah sampai tak tersisa..
biar si angkuh tau..
biar si sombong tau bagaimana rasanya terluka.
biar mereka tau rasanya di tikam ribuan luka
ayo Tuhan turunkan segera..
No comments:
Post a Comment