Puisi Hati
Thursday, August 18, 2011
Pemerintah setengah hati,rakyat setengah mati
Setengah setengah itulah pelaksanaan,berbagai kebijakan pemerintah dalam banyak hal,kesejahtraan rakyat selalu nomor dua mereka lebih asik dengan agenda masing masing,misalnya untuk mengamankan pilpres,jabatandan tidak sungguh nsungguh dalam menjalankan agenda berbangsa dan bernegara berbnekha tunggal ika, semua asik dengan agendanya sendiri sendiri.Apalagi upaya mensejahtrakan rakyat semua di jalankan setangah setengah tidak serius dan tidak fokus.Banyak masrakat yang masih hidup miskin atau sangat miskin,di jalanan,jumlah anak jalanan makin banyak,pengamen,pengemis,kian meningkat jumlahnya setiap tahun,saat ini Jumlah gelandangan dan pengemis di seluruh Indonesia saat ini telah berada di atas angka 200 ribu orang itu yang terdata,mereka adalah anak anak bangsa yang belum merasakan sila ke lima dari pancasila Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.. Ini merupakan sebuah persoalan yang tidak bisa dipandang sebelah mata
Sementara politisi DPR RI,malah sibuk jalan jalan keluar negri,tidur saat sidang pari purna,bahkan yang lebih miris ada yang nonton film porno,nyaris tak ada yang punya visi untuk mendejjahterakan rakyatnya.Di bidang hukumpun tak jauh beda kalau ada pencuri ayam tertangkap pasti langsung di jebloskan ke penjara,setelah di hakimi masa,beda jauh bila menangani kasus kasus korupsi,terkesan lamban dan setengah hati,seperti sengaja di lokalisir supaya tidak merembet kemana mana. Masih ingat tentang nenek nenek yang di bui karena mencuri kakao..contoh kalo rakyat miskin tersandung masalah hukum hanya bisa pasrah tak berdaya,bahkan yang lebih miris adalah dua orang nenek nenek janda pejuang Rusmini dan Soetarti, keduanya hampir mendekati 80 tahun, terjerat kasus tindak pidana penghunian rumah. Keduanya dituntut negara karena dianggap telah menempati rumah yang bukan miliknya...Kalau yang berperkara seorang pejabat lain halny salahpun masih bisa senyum dan cengingisan di depan media,sungguh ironis bukan.
Semua bertambah klop karena banyak jaksa,hakim dan polisi yang menerima suap,lantas menjadikan mereka yang berperkara menjadi layaknya mesin ATM berjalan,mereka menjadi keluar dari rel dan menghalalkan segala cara karena uang menutup nurani mereka.Kalau sudah begini tinggallah rakyat yang harus berjuang di tengah keras dan melambungnya harga harga,rakyat seperti yatim piatu,dan menjadi frustasi karena semua di jalankan dengan setengah hati.Negara sepertinya cuma ada saat pemilu,dan saat masarakt mengurus KTP.AKTE,dan rupa rupa lannya.Rakyat di biarkan bergulat dengan nasibnya sendiri nyaris tak ada yang melindungi.Rakyat ibarat ,"aanak ayam yang mati di lumbung padi," karena semua di jalankan setengah hati.
Dari berbagai sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment