Puisi Hati

Thursday, July 7, 2011

Penantian


Angan pikir mati
Di landa badai galau kian menjadi
Tak sanggup lagi memanggul segunung rindu
Ribuan jam menanti
Siksa hati tiada henti
Ah mungkin kau tersesat di taman melati
Atau terjebak di hutan lily
Atau rindumu di samun si lain hati
Bodoh tolol sia sia menanti
Rindu sesal kian menjadi
kini emosi datang risaupun kian menjadi
Hadirkan curiga amarah segunung api
Aku tak kuat lagi
Tanggung samar cinta ini
Teguk racun hati akhiri kekonyolan ini
Biarkan ruh tinggalkan raga ini
Selamat tinggal cinta
Selamat tinggal penguasa hati
Bila nanti kau temukan jasad rinduku ini
Kuburkan saja di bawah pohon tua ini
Tempat dulu kita lukiskan janji
Akan jumpa lagi di musim semi…

Wednesday, July 6, 2011

Gadis kecil di pinggir jalan

Gadis kecil di pinggir jalan
matanya bening seperti air gunung
Pakaiannya sederhana pun  mimpinya sederhana
Gadis kecil di pinggir jaan
Dahan kering teman sejati,tak ada anggrek atau bunga sepatu
Ia termangu pandang  puluhan wajah tatapan mereka aneh..
Aku bukan penyakit,virus atau semacamnya jangan pandangku seprti itu..!!! gumamnya
selamat siang sayang..” sapa sang matahari
S i gadis diam ia membisu..
Malam tiba gadis kecil duduk di antara pepohonan
Dia bicara pada sepi,dia cerita tenatng si sunyi
Ditatapnya malam,bulan dan bintang..
Selamat malam sayang..” sapa rembulan suaranya teduh bersahaja..
Sang bintang ulurkan cahaya elus rambutnya sembari berkata,,
” aku berdoa ,semoga kau selalu bersinar dan penuh harap”..
Selamat tidur sayang,seamat tidur jiwa kesepian
Selamt tidur jiwa tak berayah tak beribu.
Selamat tidur jiwa yatim piatu.” bisiknya lembut
Cahaya selimuti tubuhnya..biru putih..kemilau..
Silau..
Gadis kcil terlelap di pelukan sepi malam
Pagipun tiba embun turun perlahan
selamat pagi sayang..” sapanya lembut,,
Gadis kecil di pinggir jalan tetap diam tak bersuara..
Ia di kelilimgi puluhan topeng kini..
Ada si baik,ada siburuk,ada si culas,ada si licik..”kasian..,malang nian..” kata mereka,
Gadis kecil di pinggir jalan,matanya masih tertutup,mulutnya terkatup
Selembar kertas di tangan kanannya dengan gambar sosok wanita tanpa wajah
Bertuliskan dengan tinta harapan..
” Tuhan Engkau di mana,,?
terimakasih Tuhan tlah Kau sisipkan aku di antara riuh kehidupan,.
Aku tidak akan kenyalahkan nasib atas apa yang terjadi padaku.
Aku juga tidak menuding takdir yang buatku begini..
Terimakasih Tuhan tlah beriku sepasang mata,aku sudah melihat aneka bunga ,mawar,melati,ber aneka warna
Merah putih,biru juga ungu..
kadang aku melihat kupu kupu.,tapi ada satu yang belum pernah kulihat Tuhan..
Apa Kau tau..? ‘ ibuku..yang melahirkanku..
Aku mertindukannya…Tuhan
Gadis kecil di pinggir jalan..
Matanya tetap trtutup,multnya tak lagi bersuara
Rupanaya bintang dan rembulan tlah bawamu pergi
Gadis  kecil di pinggir jalan
Tlah tiada berpusara,bertuliskan dengan aksara tentang luka
Selamat jalan gadis kecil,kelak  bila aku bertemu denganmu
Akan kuberi sederet buku,
Atau mungkin aku akan bercerita tentang nenek sihir yang tertipu oleh putri salju

Monday, July 4, 2011

Lelah

  • malas malasan siang tapaki hari
ia terlihat lesu.kuyu di ganduli selaksa nafsu
burung manyar nampak resah menatap matahari
“panasmu menggila mendera tanpa ampun” katanya pada siang
matanya nampak sayu..
aku benar benar merindukan pagi yang murni
dengan embunnya dewi paginya,,
kabut kabut tipisnya juga..
tengoklah wajah itu..semua palsu..
ini memang dunia palsu,semua menunggu mati..
semua di curi keinginan
ia mencuri mimpi,ia mencuri tanya yang belum terjawab
lalu ia tenggelamkan dalam getah dosa
aku lelah sangat lelah”.bisiknya lirih
Tuhan turunkan saja badai apimu..
hempaskan semua..semuanya
ratakan dengan tanah sampai tak tersisa..
biar si angkuh tau..
biar si sombong tau bagaimana rasanya terluka.
biar mereka tau rasanya di tikam ribuan luka
ayo Tuhan turunkan segera..